skip to main |
skip to sidebar
SI yang mengalami perkembangan pesat, kemudian mulai
disusupi oleh paham sosialisme revolusioner. Paham ini disebarkan oleh H.J.F.M
Sneevliet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische
Sociaal-Democratische Vereeniging) pada tahun 1914. Pada mulanya ISDV sudah
mencoba menyebarkan pengaruhnya, tetapi karena paham yang mereka anut tidak
berakar di dalam masyarakat Indonesia melainkan diimpor dari Eropa oleh orang
Belanda, sehingga usahanya kurang berhasil. Sehingga mereka menggunakan taktik
infiltrasi yang dikenal sebagai "Blok di dalam", mereka berhasil
menyusup ke dalam tubuh SI oleh karena dengan tujuan yang sama yaitu membela
rakyat kecil dan menentang kapitalisme namun dengan cara yang berbeda.
Dengan usaha yang baik, mereka berhasil memengaruhi
tokoh-tokoh muda SI seperti Semaoen, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin
Prawirodirdjo. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi "SI Putih" yang
dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto dan "SI Merah" yang dipimpin Semaoen.
SI merah berlandaskan asas sosialisme-komunisme.
0 komentar:
Posting Komentar